Rabu, 27 Februari 2013

SHAUM DITINJAU DARI ASPEK KESEHATAN


سَافِرُوا تَصِحُْوا وَصُوْمُوا تَصِحُّوا واغْزُوا تَغْنَمُوا
"Safarlah kalian (niscaya) akan sehat, puasalah kalian (niscaya) akan sehat, berperanglah (niscaya) kalian akan mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang)". (HR. al-Thabrani dalam al-Ausath).

Salah seorang perwinya, Nahsyal ibn Sa‘id ibn al Wardan, pendusta, jadi ini merupakan hadits palsu. Meskipun begitu, secara matan, sampai saat ini mendekati kebenaran, dengan kesesuaian hasil iptek.

Berikut, daftar hasil penelitian puasa dari beberapa peneliti :

1. Peningkatan fungsi liver. Dari hasil riset Wahjoetomo (1997) ditemukan bahwa dengan puasa terjadi peningkatan fungsi liver atau semakin membaiknya fungsi liver. Hal tersebut digambarkan dengan penurunan SGOT dan SGPT. Setelah glikogen habis, maka hati meruntuhkan lemak. Pada mulanya kegiatan membuat empedu bertambah, tapi kemudian berkurang.

2. Penurunan kadar gula. Pada orang yang berpuasa, kadar gulanya akan semakin turun. Dari penelitian klinis (M. Thalib, 1999) terhadap 13 orang sukarelawan, rata-rata kadar gula responden sebelum puasa 84 mg/ml berhasil turun sampai 72 mg/ml (angka ini merupakan batas minimal dan dianggap normal). Laporan riset itu diperkuat hasil studi Nomani (1989).


3. Kecenderungan perubahan tekanan darah. Menurut hasil riset Wahjoetomo (1994) maupun (Thalib, M. 1999), tingkat motivasi dan beban yang dirasakan terhadap puasa Ramadhan tidak memberikan perbedaan pada perubahan tekanan darah. Pengendalian tekanan darah dalam tubuh manusia sangat kuat sehingga jika tidak ada gangguan yang ekstrem, tekanan darah akan dipertahankan dalam keadaan stabil. Hasil riset keduanya diperkuat penelitian Dr. George Yhamphy dari Universitas of Indian, di mana dari 60 subyek sehat yang melakukan puasa yang terkendali selama tiga minggu ditemukan tekanan darah yang tinggi berubah menjadi normal.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar