Sabtu, 09 April 2016

ADAB KEBERSIHAN



1.       Anjuran Bersiwak/sikat gigi
“Siwak dapat menyucikan mulut dan diridhai oleh Allah. ” (HR. Al-Bukhari)

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu. ” (HR. Al-Bukhari)

2.       Mandi
"Apabila salah seorang kalian berangkat shalat Jum'at hendaklah dia mandi." (HR. Muslim)

3.       Menyegerakan buang air
Dari ‘Aisyah, ia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada shalat ketika makanan sudah dihidangkan atau sambil menahan dua hadas (kencing atau buang air besar).” (HR. Ahamd, Muslim, dan Abu Daud)

4.       Menutup atau menjauh dari manusia ketika buang hajat
“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat.” (HR. Ibnu Majah)

5.       Tidak buang air di air tergenang
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kencing di air tergenang.” (HR. Muslim no. 281)

6.       Adab Istinja
a. Menggunakan tangan kiri, tidak memegang kemaluan dan beristinja dg tangan kanan.
“Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 153)
b. Menggunakan air atau batu minimal 3 kali
“Jika salah seorang di antara kalian ingin beristijmar (istinja’ dengan batu), maka gunakanlah tiga batu.” (HR. Ahmad)
c. Memercikkan celana yg kena najis

7.       Adab di dalam kamar mandi
a.       Membaca doa masuk kamar mandi, masuk dengan kaki kiri, keluar dengan kaki kanan sambil membaca doa keluar kamar mandi.
b.      Jangan berbicara ketika di dalam kamar mandi
“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.” (HR. Muslim)
c.       Tidak membawa sesuatu yg bertuliskan nama Allah
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki kamar mandi, beliau meletakkan cincinnya.” (HR. Abu Daud)
d.      Tidak boleh mandi berduaan kecuali, suami istri.
e.      Tidak boleh makan dan minum.
f.        Tidak menghadap kiblat atau membelakanginya
“Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari)
g.       Menggunakan air dengan secukupnya, tidak boros.
"Bersihkanlah halaman rumah kalian. Sebab orang-orang Yahudi tidak membersihkan halaman rumah mereka " (HR. Ath-Thabrani)

8.       Membersihkan halaman rumah
"Bersihkanlah halaman rumah kalian. Sebab orang-orang Yahudi tidak membersihkan halaman rumah mereka " (HR. Ath-Thabrani)

9.       Menyisir rambut
“Beliau melihat seorang lelaki yang acak-acakan rambutnya. Rasulullah bersabda, ‘Tidakkah orang ini mendapatkan sesuatu untuk merapikan rambutnya?’ Kemudian beliau melihat seorang lelaki yang kotor pakaiannya. Beliau bersabda, ‘Tidakkah orang ini mendapatkan air untuk mencuci pakaiannya?‘” (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

1 Memotong kuku

Rabu, 20 Januari 2016

Jamaah Tabligh


Didirikan tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas al-Kandhlawi (usia: 41 tahun). Beliau lahir tahun 1885 pada keluarga yang taat beragama. Kemudian beliau mengenyam pendidikan di Darul Ulum Deoband, terletak di Propinsi utara India, Uttar Pradesh. Deobandi mengikuti fiqih dari Abu Hanifah, aqidah dari Abu Mansur Maturidi.

Nama jamaah ini adalah Jamaah Tabligh, meskipun begitu mereka sebenarnya tidak memberikan nama, cukup Islam saja, biar tidak menjadi ashabiyah.

Kemudian setelah Muhammad Ilyas meninggal, pimpinan gerakan dilanjutkan kepada Maulana Yusuf, putranya.

Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi Mesjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar di Eropa.

Ajarannya yang terkenal adalah 6 sifat, yaitu :
1. Yakin kepada kalimat Laa ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah.
2. Shalat khusyu' dan khudu'.
3. Ilmu ma'adz Dzikr.
4. Ikramul Muslimin (memuliakan sesama muslim).
5. Tashihun Niyat (membersihkan niat).
6. Dakwah dan Tabligh.

Buku-buku yang digunakan, diantaranya :
1. Fadhilah 'Amal, karya Muhammad Zakariya al-Kandhlawi, keponakan dari pendiri Jamaah Tabligh, Muhammad Ilyas.
2. Muntakhab al-Hadits.

Struktur Organisasi
Di setiap negara terdapat markas pusat nasional, dibagi-bagi lagi menjadi markas daerah/regional, dan satuan yang paling kecil adalah Halaqah yang berbasis Mesjid-mesjid. Kegiatan Halaqah dibagi menjadi harian, pekanan, dan bulanan.

Kegiatan harian antara lain: musyawarah harian, taklim harian, dzikir pagi petang, silaturahmi. Kegiatan pekanan: jaulah atau mengunjungi sesama muslim. Kegaitan bulanan: khuruj selama tiga hari, yaitu i'tikaf dari mesjid ke mesjid yang dipimpin seorang Amir. Sewaktu khuruj ada 4 hal yang diperbanyak, yaitu: dakwah, taklim, dzikir, dan ibadah. Dan ada 4 hal yang harus dikurangi, yaitu: tidur, makan, keluar mesjid, dan boros. Keluar mesjid harus seijin dari Amir. Kegiatan lain sewaktu Khuruj adalah jaulah ke rumah-rumah di sekitar Mesjid untuk mengajak shalat di Mesjid. Taklim biasanya dilakukan setelah shalat.

Aktivitas Markas Regional mengurus khuruj selama 40 hari atau 4 bulan. Selain itu, mereka mengadakan Malam Ijtima' (berkumpul), yang diisi oleh Bayan dari Syaikh. Setahun sekali diadakan Ijtima' Umum di Markas Pusat Nasional. Bagi umat muslim yang mampu diharapkan bisa khuruj ke Markas Pusat Dunia (India). Di Indonesia sendiri terdapat Kampung Iman di desa Temboro, Magetan.