Rabu, 20 Januari 2016

Jamaah Tabligh


Didirikan tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas al-Kandhlawi (usia: 41 tahun). Beliau lahir tahun 1885 pada keluarga yang taat beragama. Kemudian beliau mengenyam pendidikan di Darul Ulum Deoband, terletak di Propinsi utara India, Uttar Pradesh. Deobandi mengikuti fiqih dari Abu Hanifah, aqidah dari Abu Mansur Maturidi.

Nama jamaah ini adalah Jamaah Tabligh, meskipun begitu mereka sebenarnya tidak memberikan nama, cukup Islam saja, biar tidak menjadi ashabiyah.

Kemudian setelah Muhammad Ilyas meninggal, pimpinan gerakan dilanjutkan kepada Maulana Yusuf, putranya.

Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi Mesjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar di Eropa.

Ajarannya yang terkenal adalah 6 sifat, yaitu :
1. Yakin kepada kalimat Laa ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah.
2. Shalat khusyu' dan khudu'.
3. Ilmu ma'adz Dzikr.
4. Ikramul Muslimin (memuliakan sesama muslim).
5. Tashihun Niyat (membersihkan niat).
6. Dakwah dan Tabligh.

Buku-buku yang digunakan, diantaranya :
1. Fadhilah 'Amal, karya Muhammad Zakariya al-Kandhlawi, keponakan dari pendiri Jamaah Tabligh, Muhammad Ilyas.
2. Muntakhab al-Hadits.

Struktur Organisasi
Di setiap negara terdapat markas pusat nasional, dibagi-bagi lagi menjadi markas daerah/regional, dan satuan yang paling kecil adalah Halaqah yang berbasis Mesjid-mesjid. Kegiatan Halaqah dibagi menjadi harian, pekanan, dan bulanan.

Kegiatan harian antara lain: musyawarah harian, taklim harian, dzikir pagi petang, silaturahmi. Kegiatan pekanan: jaulah atau mengunjungi sesama muslim. Kegaitan bulanan: khuruj selama tiga hari, yaitu i'tikaf dari mesjid ke mesjid yang dipimpin seorang Amir. Sewaktu khuruj ada 4 hal yang diperbanyak, yaitu: dakwah, taklim, dzikir, dan ibadah. Dan ada 4 hal yang harus dikurangi, yaitu: tidur, makan, keluar mesjid, dan boros. Keluar mesjid harus seijin dari Amir. Kegiatan lain sewaktu Khuruj adalah jaulah ke rumah-rumah di sekitar Mesjid untuk mengajak shalat di Mesjid. Taklim biasanya dilakukan setelah shalat.

Aktivitas Markas Regional mengurus khuruj selama 40 hari atau 4 bulan. Selain itu, mereka mengadakan Malam Ijtima' (berkumpul), yang diisi oleh Bayan dari Syaikh. Setahun sekali diadakan Ijtima' Umum di Markas Pusat Nasional. Bagi umat muslim yang mampu diharapkan bisa khuruj ke Markas Pusat Dunia (India). Di Indonesia sendiri terdapat Kampung Iman di desa Temboro, Magetan.