Selasa, 10 Mei 2011

Tuntunan Sholat Masbuk


1. Menambah kekurangan
Dan apa yang kalian luput maka sempurnakanlah.” (Hadits Abu Hurairah riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

2. Apabila Imam duduk tawarruq pada tasyahhud akhir (dengan menancapkan kaki kanan dan menyelipkan kaki kiri dibawah kaki kanan sambil langsung duduk menyentuh lantai).

Maka masbuk ada 2 pendapat, boleh salah satu :
a. Boleh juga duduk tawarruq, dgn dalil :
hadits "Imam itu dijadikan untuk diikuti".
b. Boleh juga duduk iftirasy (duduk seperti pada tasyahhud awal, dengan menancapkan kaki kanan dan duduk diatas kaki kiri).
Dalil sama dengan bagian a, dengan tafsir yang dianggap zhohir adalah duduknya saja, bukan kaifiat duduknya.

3. Apabila imam dalam keadaan rukuk, kemudian masbuk mengikutinya, maka mendapatkan satu raka'at. Dalil, Hadits Rasulullah saw: "Barangsiapa yang mendapatkan ruku’ maka sungguh dirinya telah mendapatkan rakaat."

4. Apabila masbuk dalam Sholat Ied. Yang membedakan Sholat Ied dengan lainnya adalah adanya takbir 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua.

Maka masbuk ada dua pendapat :
a. Setelah imam selesai, masbuk menambah kekurangannya dan juga bertakbir (mazhab Asy-Syafi'iyah).
b. Setelah imam selesai, masbuk tidak perlu bertakbir (mazhab Al-Hanabilah)

5. Masbuk sholat Jum'at. Sholat Jumat terdiri dari khutbah dan sholat. Tapi yang paling utama adalah sholatnya, minimal satu rakaat. Apabila tidak mendapat satu rakaat, maka masbuk harus niat sholat Dzuhur 4 raka'at, menambah kekurangan 4 raka'at. Berdasarkan hadits :
Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Jum’at (bersama imam), maka teruskanlah rakaat berikutnya dan sempurnalah shalatnya.” (HR. Ibnu Majah). Kemudian Fatawa Syaikh Bin Baaz Jilid 2.